Zainab Salbi, Dedikasikan Hidup untuk Perempuan Korban Perang

Zainab Salbi, Dedikasikan Hidup untuk Perempuan Korban Perang

Zainab Salbi, Dedikasikan Hidup untuk Perempuan Korban Perang

Zainab Salbi, Dedikasikan Hidup untuk Perempuan Korban Perang

Minggu, 01 April 2012 10:20 Zainab Salbi selaku pendiri Women for Women International mendedikasikan hidupnya untuk membantu para perempuan di daerah perang agar kembali membangun kehidupan mereka.

Dalam memoarnya Hidden in Plain Sight: Growing Up in the Shadow of Saddam, perempuan keturunan Irak-Amerika ini menulis tentang kehidupannya dalam lingkaran Saddam Hussein. Ayahnya adalah seorang pilot pribadi Saddam. Dia pun meninggalkan Irak untuk menemukan jodoh di Amerika Serikat.

Pada tahun 1993, ketika mendengar tentang peristiwa perkosaan besar-besaran di Bosnia, ia pun mendirikan Women for Women International untuk menolong perempuan korban perang dalam segala hal. WFWI menyediakan bantuan ekonomi dan emosional, pekerjaan pelatihan ketrampilan, pendidikan hak asasi dan pemberdayaan perempuan untuk menghentikan siklus kekerasan dan menciptakan perubahan sosial.

Dalam buku terbarunya The Other Side of War, perempuan kelahiran tahun 1970 ini berbagi cerita pribadi tentang pengalaman perempuan saat konflik. Dia menuliskan bahwa perang bukan rudal yang dihasilkan komputer mencolok pada peta digital. Perang adalah warna bumi seperti ledakan di wajah, suara permohonan anak, bau asap dan ketakutan perempuan. Sisi lain dari perang, kita akan memiliki kerendahan hati dalam berdiskusi tentang perang dan saatnya mendengarkan sisi perempuan dari sejarah.

Zainab Salbi sering muncul sebagai aktivis dan pengusaha sosial. Ia mengilhami dan menggerakkan penonton dengan gairah pengalaman pribadi sebagai seorang yang selamat dari perang. Dan mendedikasikan dirinya membangun kembali masyarakat khususnya perempuan setelah perang.

Saat berusia 19 tahun Zainab dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat demi menyelamatkan keluarganya dari bom dan kebohongan hidup bayang-bayang Saddam Hussein. Pengalaman mengerikannya itu ditulis dalam memoar Between Two Worlds:Escape from Tyranny: Growing Up in the Shadow of Saddam.

Semua karyanya telah ditampilkan dalam media utama termasuk tujuh kali di The Oprah Winfrey Show dan The Washington Post. Tahun 1995, Presiden Bill Clinton menganugerahinya sebagai pekerja terhormat untuk kemanusiaan di Bosnia. (*/mediaindonesia.com)


Another articles:

* Berdayakan Warga Miskin dengan Kredit Mikro (2012-03-30) * George Galloway, Sang Aktivis Perdamaian (2012-03-16) * Kimura, Pahlawan Lingkungan Hawai (2012-03-09) * Kampanyekan Antiterorisme ke Seluruh Dunia (2012-02-29) * Muhammad Yunus, Sang Pelopor Kredit Mikro (2012-02-26)

Share