https://diksiwa.uhnsugriwa.ac.id/wp-includes/alt/
https://feb.unwiku.ac.id/js/
https://poltes.ac.id/.well-known/public/
https://bbpkciloto.or.id/sertifikasi/eco_fonts/
ANALISIS LINGUISTIK: STRUKTUR, SISTEM, DAN DISTRIBUSI – Media Pendidikan
Wednesday, 18 September 2024
above article banner area

ANALISIS LINGUISTIK: STRUKTUR, SISTEM, DAN DISTRIBUSI

 

 
 

 
 

ANALISIS LINGUISTIK: STRUKTUR, SISTEM, DAN DISTRIBUSI

 
Ferdinand de Saussure membedakan adanya dua jenis hubungan atau relasi yang terdapat antara satuan-satuan bahasa, yaitu relasi sintagmatik dan relasi asosiatif. Relasi sintagmatik merupakan hubungan yang terdapat antara satuan bahasa di dalam kalimat yang konkret tertentu, sedangkan relasi asosiatif adalah hubungan yang terdapat dalam bahasa, namun tidak tampak dalam susunan satuan kalimat. Hubungan asosiatif ini baru tampak bila suatu kalimat dibandingkan dengan kalimat lain. Misalnya dalam kalimat Dia mengikut ibunya terdapat 15 fonem yang berkaitan dengan cara tertentu; ada 3 buah kata dengan hubungan tertentu pula, dan da 3 buah fungsi sintaksis, yaitu subjek, predikat, objek, yang mempunyai hubungan tertentu pula.
 
HUbungan-hubungan yang terjadi di antara satuan-satuan bahasa itu, baik antara fonem yang satu dengan fonem yang lain, maupun antara kata yang satu dengan kata yang lain, disebut bersifat sintagmatis. Jadi hubungan sintagmatis ini bersifat linear, atau horisontal antara satuan yang satu dengan satuan yang lain yang berada di kiri dan kanannya.
 
Sekarang perhatikan kata mengikut yang terdapat di dalam kalimat contoh di atas. Para penutur bahasa Indonesia tentu tahu adanya bentuk-bentuk mengikuti, mengikutkan, kauikutkn, dan terikuti. Maka, hubungan yang terdapat antara mengikut, mengikuti, dan yang lainnya itu oleh de Saussure disebut hubungan yang bersifat asosiatif. Louis Hjelmslev mengambil alih konsep de Saussure itu, tetapi dengan sedikit perubahan. Beliau mengganti istilah asosiatif dengan istilah paradigmatik, serta memberinya pngertian lebih luas. Hubungan paradigmatik tidak hanya berlaku pada tataran fonologi saja, tetapi juga berlaku untuk semua tataran bahasa, misalnya kalau kalimat Dia mengikut ibunya kita bandingkan dengan Dia mengikat anjingnya maka hubungan antara mengikut dan mengikat, dan hubungan antara ibunya dan anjingnya bersifat paradigmatik. Begitu juga antara ikut dan ikat dalam tataran fonologi. 
 
Firth menyebut hubungan yang bersifat sintagmatik itu dengan istilah struktur, dan hubungan paradigmatik itu dengan istilah sistem. Menurut Verhaar istilah struktur dan sistem ini lebih tepat untuk digunakan, sebab istilah tersebut dapat digunakan atau diterapkan pada semua tataran bahasa, yaitu tataran fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon.
 
Sistem pada dasarnya menyangkut masalah distribusi, yaitu istilah utama dalam analisis bahasa menurut model strukturalis Leonard Bloomfield, menyangkut ada tidaknya penggantian suatu konstituen tertentu dalam kalimat tertentu dengan konstituen lainnya. Umpamanya konsituen dia dalam kalimat di atas Dia mengikut ibunya dapat diganti atau disubstitusikan dengan konstituen Ali, anak itu, atau mahasiswa itu. Konstituen mengikut dapat diganti dengan konstituen menyapamembawa, atau mengunjungi. Tetapi konstituen dia tidak dapat diganti dengan konstituen berlarimarah, atau meja itu. Begitu juga konstituen mengikut tidak dapat diganti dengan konstituen orang itu, sering, atau tetapi.
 
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa ada substitusi fonemis, substitusi morfemis, dan substitusi sintaksis. Substitusi fonemis menyangkut penggantian fonem dengan fonem lain. Misalnya dalam pasangan minimal dari Vs lari, kuda Vs kura, dan tambal Vs tambat. Distribusi morfemis menyangkut masalah penggantian sebuah morfem dengan morfem lain misalnya mengikut Vs diikut Vs terikut; daya juang Vs medan juang. Distribusi sintaksis menyangkut masalah penggantian kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa lainnya.
 
Sumber: Linguistik Umum terbitan Rineka Cipta (Abdul Chaer)
 
 
 

 

 

 

1 komentar:

  1.  
     
 
 

 

 

 
 

 

 

 

 
Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *