Dekati Konsumen, Kunci Sukses Chairul Berbisnis Pupuk

Dekati Konsumen, Kunci Sukses Chairul Berbisnis Pupuk

Dekati Konsumen, Kunci Sukses Chairul Berbisnis Pupuk

Dekati Konsumen, Kunci Sukses Chairul Berbisnis Pupuk

Jumat, 26 April 2013 15:20

Tak mudah bangkit kembali dengan penuh optimisme setelah seseorang mengalami kehancuran. Apalagi dalam dunia usaha. Butuh mentalitas juga keyakinan diri yang kuat. Beragam hambatan tak jarang menghadang. Yang paling berat tentunya kembali berbisnis dari bawah dengan mengesampingkan rasa putus asa dan segala gengsi.

Hal itulah pulalah yang sempat menghantui perasaan Chairul Mufti. Pria kelahiran Bukittinggi ini sempat mengalami kegagalan dalam menjalani usaha dalam bidang pertanian. Fokus usahanya itu distributor pupuk serta obat-obatan tanaman guna memenuhi kebutuhan para petani di daerahnya Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota. âSaya sempat mengalami jual beli sehari itu Rp 15 ribu ketika membuka toko pupuk di Pasar Ibuh Timur, Payakumbuh Utara tahun 2010. Bahkan, tak berjualan sama sekali,â kata pemilik toko Abejah Agriculture Equipment, Chairul Mufti, seperti dilangsir Padang Ekspres.

Apalagi saat itu, kata Chairul, kompetitor usaha ini di Pasar Ibuh Timur juga banyak. Di samping masih minimnya isi toko dengan jumlah pupuk dan obat-obatan tanaman yang kecil. âAkibatnya, usaha saya pun kalah bersaing. Hanya berharap ke segelintir konsumen yang kebetulan berbelanja ke pasar untuk memenuhi kebutuhan tani,â ujarnya. Melihat kondisi itu, Chairul Mufti pun sempat putus asa. Apalagi melihat perkembangan usaha pupuk di tokonya tak mengalami kemajuan. âSempat saya putus asa. Tapi karena ingin menyejahterakan petani, saya pun bertekad harus bertahan,â tutur Chairul Mufti.

Alumni Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran ini pun mulai putar otak agar tetap survive dan usaha pupuk berjalan. Dengan berbekal ilmu pertanian semasa kampus dan pengalaman magang di toko pupuk milik pamannya di Jambi, memulai menjalin komunikasi dengan distributor pupuk dan obat-obatan tanaman.

âTak hanya itu, dengan modal seadanya saya pun mengalihkan usaha ke kawasan Lampasi sekitar Mei 2011. Kebijakan tersebut mendapat dukungan orangtua. Mulailah usaha pupuk ini beralih ke kawasan Lampasi,â tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Kebijakannya itu, sebut Chairul Mufti, ternyata tepat. Sejak pindah ke kawasan Lampasi, Kecamatan Lampasi Tigo Nagori dekat dengan kelompok tani dan intens jalin komunikasi dengan pabrik pupuk, usaha pupuknya mulai menemui titik terang. âAlhamdulillah, selama satu setengah tahun di sini (Lampasi, red) usaha pupuk ini mulai mengalami perkembangan. Bahkan, sudah dua toko pupuk lagi dalam tahun ini,â tuturnya.

Chairul Mufti mengatakan dalam menjalani usaha pupuk tersebut, dia intens ke lapang­an menemui kelompok tani. Bahkan, setiap ada pertemuan kelompok tani dengan penyuluh pertanian, ia pun terlibat. âSetiap kebutuhan petani saya catat. Dengan cara demikian, saya pun mengetahui akan kebutuhan petani tersebut. Saya pun melengkapinya di toko pupuk ini,â ucap anak pasangan Zamri dan Yarnevi Sindow (almarhumah) ini. Sekarang, kata Chairul Mufti, tokonya pun dipercaya sebagai penyalur pupuk subsidi untuk kawasan Lampasi. âAlhamdulillah, belum ada komplain petani,â ujar Chairul Mufti.

Dalam pemasaran pupuk, kata Chairul Mufti, pihaknya memberikan harga khusus untuk petani di kawasan Lampasi. Bahkan, setiap petani berbelanja diberikan edukasi pemakaiannya. âSaya pun terus perkenalan toko secara door to door ke petani maupun kelompok tani. Segala kebutuhan petani pun selalu dilengkapi. Sehingga petani pun tak kewalahan jika pasokan pupuknya minim,â sebutnya.

Chairul Mufti berkeinginan petani-petani ini diberikan kemudahan akan kebutuhan pupuk. âApalagi, mereka juga termasuk pendongkrak perekonomian di daerah ini,â tuturnya. (as)

* Yudiansyah, Berbisnis dengan Bimbingan Buku dan Internet (2013-04-26) * Sukses di Usia Pensiun Dengan Beternak Lele (2013-04-19) * Jerry Kusbin, Sukses Berbisnis Pakaian Impor (2013-04-10) * Dulu Kuli Bagunan, Kini Jadi Juragan Keramik (2013-04-09) * Miliaran Rupiah Mengalir dari Bisnis Cabe Milik Sumarna (2013-03-29)

Share