Ekspresi Fenotip Kelamin
Dalam hal penentuan jenis kelamin makhluk hidup tidaklah sama antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Beberapa tipe penentuan jenis kelamin yang dikenal yaitu tipe XY, ZO, XO dan ZW (Suryo, 1984). Inti tubuh Drosophila melanogaster hanya memiliki 8 buah kromosom yang dibedakan atas:
-
Enam buah kromosom (atau 3 pasang) yang pada lalat betina maupun jantan bentuknya sama. Karena itu kromosom-kromosom ini disebut autosom (kromosom tubuh), disingkat dengan huruf A.
-
Dua buah kromosom (atau 1 pasang) disebut kromosom kelamin (seks kromosom), sebab bentuknya ada yang berbeda pada lalat betina dan jantan (Suryo, 1984)
Seiring dengan semakin banyaknya penelitian di bidang genetika tepatnya setelah ditemukannya kromosom kelamin, ternyata penentuan jenis kelamin tidak sesederhana yang diduga semula. Penyelidikan yang dilakukan oleh C. B. Bridges dalam Gardner (1984) terhadap Drosophila memperlihatkan bahwa sebenarnya faktor penentu jantan terdapat dalam autosom. Bridges membuktikan bahwa lebih dari sebuah gen dalam kromosom X mempengaruhi sifat betina, sedang gen-gen yang mempengaruhi sifat jantan tersebar luas dalam autosom dan tidak ditemukan pada kromoson Y. Mekanisme ekspresi kelamin pada D. melanogaster dikenal sebagai suatu mekanisme perimbangan antara X dan A (X/A). Ayala dkk (1984) dalam Corebima (1997), menyatakan mekanisme itu sebagai perimbangan antara jumlah X pada kromosom kelamin dan jumlah A (autosom) pada tiap pasangan A.
Bridges dalam Gardner (1984), menyatakan bahwa mekanisme penentuan jenis kelamin pada D. melanogaster lebih tepat didasarkan atas teori perimbangan genetik. Teori tersebut menyatakan bahwa untuk menentukan jenis kelamin digunakan indeks kelamin yaitu banyaknya kromosom X dibagi banyaknya autosom (X/A). Perimbangan dari dua kromosom X dengan dua pasang autosom akan berkembang menjadi betina. Sedangkan perimbangan satu kromosom X dengan dua pasang autosom menentukan jantan (Rothwell, 1983 dalam Nurjanah, 1998). King (1962) dalam Farida (1996) menyebutkan bahwa jenis kelamin tergantung pada perbandingan kromosom X dan autosom. Sedangkan menurut Stansfield (1983), penentuan jenis kelamin ini disebutkan sebagai genic balance. Dalam penentuan jenis kelamin, yang menentukan jenis kelamin adalah gen (Corebima, 1989).
ย
Leave a Reply